“Dan
bertaqwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-namaNya, kamu
saling meminta, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.” (QS. An Nisa:
1)
“Seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain saling menguatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam adalah salah satu aspek yang
vital dan sangat ditekankan di dalam ajaran agama Islam. Begitu banyak
anjuran dan perintah yang menyerukan untuk mengeratkan ikatan
persaudaraan antar sesama umat Islam, dan banyak pula larangan untuk
memutuskan tali persaudaraan di dalam Islam. Semua itu telah disampaikan
di dalam ajaran agama Islam, baik melalui firman Allah swt di dalam Al
Quran maupun melalui sabda Rasulullah saw di dalam Al Hadits.
Rasulullah saw sendiri yang merupakan seorang manusia pilihan telah
menunjukkan bagaimana seharusnya umat Islam senantiasa menjaga hubungan
persaudaraannya. Melalui sabdanya, beliau telahbegitu banyak
mengingatkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga
keutuhanpersaudaraanya di dalam Islam, karena Islam adalah agama yang
mengharamkan umatnya untuk memutuskan tali persaudaraan atau
silaturahmi, terutama dengan saudara yang berada dalam satu naungan
agama Islam.
Dari Abdullah bin Abi Aufa ra. berkata, ketika sore
hari pada hari Arafah, pada waktu kami duduk mengelilingi Rasulullah
saw, tiba-tiba beliau bersabda, “ Jika di majelis ini ada orang yang
memutuskan silaturahmi, silahkan berdiri, jangan duduk bersama kami.”
Dan ketika itu, diantara yang hadirhanya ada satu yang berdiri, dan
itupun duduk di kejauhan.Kemudian lelaki itu pergi dalamwaktu yang tidak
lama, setelah itu ia pun datang dan duduk kembali.
Kemudian,
Rasulullah saw pun bertanya kepadanya, “Karenadiantara yang hadir hanya
kamu yang berdiri, dan kemudian kamu datang dan duduk kembali, apa
sesungguhnya yang terjadi? Ia kemudian berkata, “ Begitu mendengar sabda
Engkau, saya segera menemui bibi saya yang telah memutuskan silaturahmi
dengan saya. Karena kedatangan saya tersebut, ia berkata, “Untuk apa
kamu datang, tidak seperti biasanya kamu datangkemari.” Lalu saya
menyampaikan apa yang telahEngkau sabdakan. Kemudian ia memintakan
ampunan untuk saya, dan saya meminta ampunan untuknya (setelah kami
berdamai, lalu saya datang lagi ke sini).
Maka Rasulullah saw pun
bersabda kepadanya, “Kamu telah melakukan perbuatan yang baik, duduklah,
rahmat Allah tidak akan turun ke atassuatu kaum jika di dalamnya ada
orang yang memutuskan silaturahmi.”
Apa yang telah terjadi dalam riwayat tersebut di atas tentunya sangat sesuai sekalidengan firman Allah swt berikut:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu
damaikanlah antarakedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya
kamu mendapat rahmat” (QS. Al Hujuraat: 10)
Mempererat persaudaraan
Islam juga merupakan salah satu bentuk penegakan powerIslam dalam
kehidupan sehari-hari. Karena umat Islam yang satu dengan yang lain itu
ibarat sebuah bangunan yangsaling melengkapi dan saling menguatkan. Jika
ada kekurangan dari saudaranya,maka sudah menjadi kewajibannyalah untuk
senantiasa melengkapi atau menjaganya, bukan justru membuang atau
memutuskannya. Umat muslim yang satu dengan yang lain ibarat satu tubuh
yang jika salah satu anggota badannya mengalami sakit, maka seluruhtubuh
akan merasakannya pula. Di sinilah kekuatan Islam akan terbentuk
melalui sebuah hubungan persaudaraan yang kuat.
“ Perumpamaan
orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan saling
berempati bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya merasakan
sakit maka seluruh tubuh turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan
demam.” (HR. Muslim)
Rasulullah juga pernah bersabda, “ Tidak ada
satu kebaikan pun yang pahalanyalebih cepat diperoleh
daripadasilaturahmi, dan tidak ada satu dosapun yang adzabnya lebih
cepat diperoleh di dunia,disamping akan diperoleh di akherat, melebihi
kezaliman dan memutuskan tali silaturahmi.” Dalam sebuah riwayat lain,
dari Anas ra, ia berkata bahwa Rasullah saw bersabda, “ Barangsiapa yang
suka dilapangkan rezekinya dan dilamakan bekas telapak kakinya
(dipanjangkan umurnya), hendaknya ia menyambung talisilaturahmi. (HR.
Mutafaq ‘alaih)
Dalam riwayat lain, Rasulullah saw pernah ditanya
oleh seorang sahabat, “Wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku amal yang
dapat memasukkan aku ke surga” . Rasulullah menjawab; “ Engkau menyembah
Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, engkau dirikan
shalat, tunaikan zakat dan engkau menyambung silaturahmi”. (HR.Bukhari)