"Jenglot" itu menggeger warga Dusun Jaten, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul, setelah pertama kali ditemukan oleh Priyatno (40) dan Pardi (26), saat akan menyedot pasir di Sungai Progo.
"Sekitar pukul 11.00 WIB saya bersama Pardi akan kembali menyedot pasir di Sungai Progo. Namun sebelum selang penyedot pasir dimasukkan dalam sungai, terlihat ada benda menempel warna hitam dan seperti ada rambutnya," kata Priyatno di Bantul, DIY, Senin 27 Agustus 2012
Temuannya itu lalu diperlihatkan kepada beberapa rekannya yang sedang menaikkan pasir ke truk. "Mereka bilang benda yang ditemukan adalah jenglot," kata Priyatno.
Benda itu bentuknya kecil, hanya memiliki panjang sekitar 12 sentimeter. Rambutnya yang berwarna putih terurai sepanjang sekitar 25 sentimeter. Dari mulutnya muncul dua gigi taring. Kuku kaki dan jari tumbuh cukup panjang dengan warna putih.
Kabar ada "jenglot" yang ditemukan, langsung tersiar dari mulut ke mulut dan menjadi tontonan penduduk. Warga yang penasaran hilir mudik melihat "jenglot" yang dimasukkan dalam toples. "Jenglot" itu sekarang disimpan di rumah salah satu warga.
"Kalau dibuat panitia parkir dan menarik biaya untuk menonton 'jenglot' akan mendapatkan tambahan uang," ujar Priyatno. Dia menyatakan tidak masalah bila ada pihak yang ingin membeli temuannya itu, apalagi jika untuk keperluan penelitian.
Menanggapi soal ini, Rais NU Kabupaten Bantul KH Kholik mengimbau masyarakat tidak tersulut isu-isu berbau takhayul. Kholik menilai, benda yang ditemukan warga itu tak lebih dari sebuah patung dan benda mati.
"Itu hanya patung biasa, buatan manusia, yang diberi rambut panjang, giginya ada taringnya, kukunya juga. Di dalam agama, itu tidak ada. Masyarakat jangan percaya dengan takhayul-takhayul seperti itu," kata Kholik saat dihubungi VIVAnews. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar